Senin, 15 Juni 2015

pleci malang


Merawat Pleci dari bahan sampai buka paruh


     Pada tulisan kali ini saya mencoba memberikan informasi seputar perawatan pleci jenis dakun atau dada kuning yang kebetulan saya memiliki pleci dakun dan sudah dirawat kurang lebih 2 tahun. Pada awalnya saya membeli dari ombyokan 1 ekor, memang ada sedikit kendala pada saat pertama kali memilih pleci dalam kandang ombyokan karena semuanya hampir memiliki ciri yang sama. Namun dengan sedikit keyakinan akhirya saya pilih 1 ekor yang menurut keyakinan saya itu pasti jantan. Bodinya agak panjang, begitu juga bentuk paruhnya agak panjang, lingkaran putih pada mata burung pleci terlihat agak sedikit tebal  serta suara panggilan yang sedikit tajam.
 
    Setibanya dirumah saya memberikan pakan berupa pisang kepok (bhs. jawa) dan voer halus merk leopart dan ulat hongkong kurang lebih 5 ekor dan kroto sebanyak 1 sendok makan. Burung sengaja tidak saya mandikan karena biasanya burung pleci suka mandi sendiri kalau tempat air minumnya diisi penuh. Burung sengaja tidak saya kerodong dan dibiarkan diluar (teras depan rumah) sampai malam hingga pagi. besoknya pagi jam 05.30 air minum saya ganti sambil membuang kotoran dalam sangkar kemudian saya angin2kan tak lama burung itupun mandi ditempat air minumnya. Setelah kurang lebih 1 minggu saya coba berikan jangkrik sebanyak 5 ekor yang diambil bagian perutnya saja kemudian saya berikan kepada burung pleci itu dan pleci itupun langsung memakannya dengan lahap. Pakan voer halus saya tambahkan susu bubuk dan tepung jangkrik  ulat hongkong tetap diberikan pagi sore tidak usah banyak2.